IVF News

Minggu, 24 Mei 2015

Akhir dari Penantian yang Panjang

lembar kontrol pemeriksaan/tindakan
Saya ingat betul, hari itu adalah Hari Jumat, April 2014. Hari itu adalah hari di mana rumah sakit akan memberitahukan apakah program bayi tabung kami berhasil atau belum berhasil. Ini adalah program kami yang ke-empat. Sebelumnya kami telah melakukan tiga kali program bayi tabung, yaitu tahun 2007, April 2012, dan November 2012.

Kalau mengingat ketiga program bayi tabung yang lalu, menunggu pengumuman seperti ini adalah momen yang sangat menegangkan. Setelah menjalani hampir dua bulan (long protocol) proses pengkondisian, pematangan telur, pengambilan telur, pembuahan, dan penanaman embrio, penantian kami selalu diakhiri dengan pemberitahuan dari rumah sakit bahwa kadar hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) istri berada di bawah batas minimal, yang berarti program kami belum berhasil.

Jumat pagi itu, RS telah mengambil darah istri saya untuk mengetahui kadar hormon HCG. Keberadaan hormon ini menunjukkan adanya pembentukan jaringan plasenta pada rahim. Beberapa jam setelah kami pulang dari RS, saya menelepon pihak RS untuk menanyakan hasil tes, namun ternyata prosesnya belum selesai. Perawat yang menerima telepon menjanjikan akan menghubungi saya setelah sholat Jumat.

Selepas sholat jumat, di kantor tempat saya bekerja, dengan harap-harap cemas saya menunggu telepon dari RS. Tak lama kemudian tiba-tiba HP saya berbunyi, dada saya langsung bergetar. Di layar HP muncul nama Dr. Relly..., wah..berarti beliau menelepon langsung dari HP-nya. Sepertinya ada sesuatu yang luar biasa, karena biasanya perawat RS saja yang akan menghubungi saya. Langsung saya masuk ruang rapat di kantor yang sedang kosong, agar lebih khusuk menerima telepon.

"Halo, Assalamu'alaykum Pak... Sudah tahu hasil tes HCG-nya belum Pak ?", tanya dokter, memastikan apakah saya sudah dihubungi perawat atau belum.

"Wa'alaykumussalaam..., belum dokter. Gimana hasilnya? ", tanya saya nggak sabar.

"Gimana rasanya Pak, deg-degan ya ?", dokter tidak langsung menjawab, malah balik bertanya. Pertanyaan dokter ini sedikit memberi sinyal di hati saya bahwa sepertinya dokter akan memberi kabar baik... "Iya dokter, deg-degan sekali. Gimana hasilnya dok..?", saya sudah tidak sabar.

"Alhamdulillah Pak, HCG-nya 1063.., bagus sekali itu. Selamat ya Pak, doa Bapak terkabul, sujud syukur ya.. ", akhirnya dokter mengatakannya.

"Alhamdulillah... Subhanallah walhamdulillah.. Iya dokter, saya siap mau sujud syukur ini...", jawab saya. Wuih...rasanya luar biasa sekali. Jantung berdegup kencang, wajah memanas, mata terasa basah, dunia terdengar sunyi sejenak, dan saya hanyut dalam sujud syukur yang dalam.... Terima kasih ya Allah.. Empat belas tahun penantian, akhirnya anugerah ini datang juga.. Inilah untuk pertama kalinya istri saya mencapai nilai HCG di atas batas minimal 25 mIU/ml. Sebetulnya, angka 100-200 mIU/ml saja sudah cukup bagus untuk dikatakan berhasil. Tapi ini, sungguh luar biasah..., Alhamdulillah Ya Allah.. 

Isi dialog selanjutnya dengan dokter, sudah agak lupa.. :-) Setelah menutup pembicaraan dengan dokter, langsung saya hubungi HP istri di penginapan. Saya sangat bahagia, mendengar tawa ceria istri dan hiruk pikuk di seberang telepon. Hiruk pikuk ? Ya, istri sengaja mendatangkan Ibu, adik-adik, dan keponakan-keponakan di penginapan kami di Surabaya, untuk menghadapi tekanan saat pengumuman seperti ini..

Akhir dari penantian yang panjang, sekaligus awal dari perjuangan... untuk menjaga kehamilan, hingga kelahiran nanti...